Cuaca adalah keadaan lapisan gas yang menyelimuti bumi pada periode tertentu. Terdapat beberapa unsur pembentuk cuaca, antara lain: suhu, tekanan, kelembaban, curah hujan, angin, durasi sinar matahari, dan lain-lain. Data cuaca diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Oleh karena peranan cuaca yang sangat vital bagi kehidupan manusia, seperti pada sektor perdagangan, pelayaran, dan penerbangan, maka diperlukan suatu metode untuk mengetahui, meramalkan, serta menganalisis cuaca yang dinamakan peramalan (forecasting). Saat ini berbagai metode peramalan telah banyak dikembangkan, salah satunya adalah metode pelatihan Artificial Neural Network (ANN) dengan algoritma backpropagation. Adapun arsitektur JST yang digunakan adalah 12-10-1 dengan panjang kromosom bervariasi. Kromosom berisi konfigurasi nilai bobot dan bias yang dibangkitkan secara acak. Data latih dan uji didapatkan dari Stasiun Klimatologi BMKG Blang Bintang Aceh Besar. Pada proses pengujian jaringan tersebut dihasilkan koefisien korelasi sebesar 0,58486, Nilai koefisien korelasi dan nilai MSE yang dihasilkan pada proses pengujian menunjukkan bahwa jaringan syaraf tiruan propagasi balik cukup baik untuk memprediksi cuaca ekstrim.